Nikon 18-105 VR or Nikon 18-70?

I realized that most of my pictures that had been taken with my previous Nikon 18-70 and using shutter speed below 1/30 are mostly blur and not sharp. Then I heard about Nikon 18-105 VR. Yes it was the VR that really interesting for me. So, I sold my Nikon 18-70 and bought a Nikon 18-105. Since then, most of my pictures taken with shutter speed below 1/30 are mostly sharp. Even I can get a sharp pictures with a 1/4 second shutter speed hand held! Can you imagine that?

So if your on a budget and thinking about upgrading your lens from Nikon 18-70 to Nikon 18-105 VR just go for it! Unless you have a big fat wallet then go for Nikon 18-200 VR or Nikon 16-85 VR. VR really works! Trust me! This is a picture of my daughter taken hand held with Nikon 18-105 VR and shutter speed 1/8 second. No Photoshop. Just look her eyes, still sharp!

Lintang

Lintang dan mamahnya with Nikon 50mm F/1.4D at 1.4.

Spot Turis Petronas Twin Towers

Ini daerah dimana bis-bis turis sering menurunkan penumpang dan membiarkan mereka berfoto ria. Disini gak ada apa-apa, cuma tempat buat foto-foto dengan latar belakang Petronas Twin Towers doang. Lupa saya nama jalannya.

Ibu-Ibu Malaysia Ngisi Ingin

Nah pemandangan kayak begini sih biasa di KL, ibu-ibu mompa ban sendiri di pom bensin. Kalau disini mompa ban gratis, enggak ada tuh tempat mompa ban yang mengharuskan kita mengeluarkan kocek. Beda dengan Jakarta, kayak beginian sudah pasti akan membuka lapangan bisnis and kerja baru, which is good, daripada banyak pengangguran. Tapi yah itu, kita harus mompa sendiri, gampang kok, ibu-ibu ini aja bisa.

Akira Cuci Mobil

Akira saat itu nanya ke saya, boleh enggak dia cuci mobil? Wah tumben nih, ada apa? Ternyata setelah di ingat-ingat saya pernah janji ke dia kalau dia mau cuci mobil sampai bersih saya akan belikan dia mainan kesayangannya, Ultraman. Nah inilah dia in action, Ade nya ikut bantuin. Kasian juga dia kegatelan karena kakinya di gigitan nyamuk, lupa saya ngasih obat nyamuk, untung gak demam berdarah. Dan setelah selesai nyuci mobil dia bilang ke saya, bahwa dia sebenarnya enggak tahan sama tempat nyucinya, karena kotor banget menurut dia, tapi dia tahan-tahanin aja demi Ultraman. Poor Akira.

Mesin Bayar Parkir di Kuala Lumpur

Di KL, rata-rata kita membayar parkir dengan mesin. Ini salah satu mesin parkirnya. Setiap kita mendekati mesin tersebut nanti ada infra merah yang nge detect kehadiran kita, dan men trigger keluarnya suara. Jadi jika kita deket mesin tersebut nanti mesin tersebut ngomong 'selamat datang' dan menyilakan kita untuk memasukkan tiket parkir. Di Jakarta kalau ada mesin kayak begini mungkin sudah di demo oleh serikat pekerja parkir, karena mesin tersebut meng-eliminasikan lapangan pekerjaan di bidang per parkiran.

Akira di Kumon

Akira lagi kumon, adiknya gak keliatan, karena lain meja. Kadang2 keliatan dia kayak marah2 gitu, kesel kali ada yg salah kumon nya. Hari itu juga dia di test kumon bahasa Inggris. Akira kita pindah dari kumon matematik ke kumon bahasa inggris. Kenapa? Soalnya kumon matematiknya menurut saya semakin enggak perlu, dan lagi si Akira marah-marah terus ngerjainnya di rumah. Buat apa kalo enggak enjoy?




Suasana ruangan kumon, sempit dan penuh dengan ortu-ortu atawa baby sitter.


Tangga menuju ke lantai dasar.

Ilil di KL

Nah ini Ilil, dia lagi berkunjung ke KL, training di CIMB Malaysia. Berbincang2 dengan bini soal sesuatu yang agak di luar jangkauan.

Makan Dim Sum di restoran Cina

Baru-baru ini saya makan dim sum di restoran Cina depan KLCC. Enak juga rasanya dan berdua cuma habis RM 35. Ada 5 jenis makanan yang di pesen waktu itu.


Nah ini kacang mete sebagai apetiser, tapi sudah di modifikasi, uenaak banget rasanya.


Nah ini kayak semacam kwe tiau, enak juga rasanya.


Nah ini apaan gak tau deh lupa namanya, enak juga.


Sluuurp...

Teman Penunggu

Nunggu anak-anak pulang dari sekolah memang membosankan, untung ada coklat Snickers ini sebagai teman setia, tapi abis itu haus man, lupa beli air...

Black and White

Pake Nikon 50mm F/1.4D


Akira, dgn gaya tidur.

One Day in KLCC

Akira, Reyhan, Lintang, Nadifa, Mbak Mini, saya dan Aya dalam satu mobil. Avanza memang okeh!


Langsung makan di Sakae Sushi! Anak2 ngabisin 7 piring pink dan 2 piring merah plus masing-masing makan Chicken Teriyaki plus nasi. Bangkrut deh Aya, sori yah...


Abis makan anak2 pergi ke Dinotrek, emaknya belanja...


Di Kinokuniya, browsing buku doang, gak beli apa-apa.


Anak-anak konsumtif, lagi milih mainan di Petrosains. Akira beli batu-batuan, Lintang beli sesuatu yg lengket-lengket.


Another konsumtif kid, Lintang di Toy's R Us.


Nungguin emaknya ngobrol ama Ilil di The Apartment, abis itu pulang-lang-lang!

Di Sky Bar Kuala Lumpur

Ilil waktu itu dateng ke KL karena lagi ada training di CIMB. Berhubung dia nginep di Trader's Hotel kita di traktir deh di Sky Bar, bar di lantai 33 nya Trader's Hotel. Ini foto2nya, tempatnya bagus banget deh.


Ilil dan Aya.


Kolam renangnya di latar belakang ada petronas towers.

Lintang Ulang Tahun ke 6

Lintang sewaktu ulang tahun ke 6 di Kampung Warisan, Kuala Lumpur.

Ini kuehnya, gambar barbie...


With her cake, di beli di carrefour.


Bersama temannya, Reyhan dan Nadifa.


Tiupppppppp...fuuuuuuuuuuuh.


Main kartu ama temen2nya.

Di Tropicana Medical Centre

Di rumah sakit setelah general check up, saya katanya ada kemungkinan kena Thalassemia, penyakit yg menyebabkan sel darah saya mati lebih cepat dari seharusnya. Salah satu yang menyebabkan saya lemas terus menerus. Tapi ini baru diagnosa dokter, dan belum dibuktikan secara laboratorium. Ini foto Aya sesaat sebelum mammogram.


Lagi bayar di kasir.

Another Makan Pagi

Nasi, sosis, telor ceplok, kornet pake cabe rawit, kopi susu (gak keliatan) dan kecap maggie (gak keliatan).

Cuddle Time

Ini nih kerjaan emak anak kalo malem2, berpelukan kalau kata telletubbies.

Hujan

Pulang sekolah hujan gerimis, liat si Lintang megang-megang anu nya, pengen pipis soalnya.

Turis di KLCC Petronas Twin Towers

Ini beberapa potret turis-turis di sekitar taman KLCC. KLCC terletak tepat di bawahnya Petronas Twin Towers, jadi banyak turis disini yg datang utk motret Petronas. Saya yg udah bosen motretin Petronas Twin Towers iseng motretin kelakuan para turis aja.


Motret kepala apa selangkangan mas?


Loh kebalik mas, LCD nya kok di depan?


Mundur dikit mas biar seger sekalian nyebur.


Kalau ini lagi motret bulu tangan sendiri.


Tidur di jalanan gak masalah yg penting Petronas nya kejepret!


Awas kecipirit!


Ini aki-aki motret sekalian latihan Tai Chi!


Mbak ini emang begini terus posisinya motret atau enggak motret!


Motret apa sih bu tinggi2 amat, anaknya kan di bawah?


Jurus jangkrik siap kawin.


Aduh ini Om2 kok tampangnya muda amat sih.


Hayu buruan motret entar Petronasnya ilang loh.


Kalau ini belaga motret, liat aja tangannya gak ada kamera gitu...


Tauk ah capek komentar...


zzzzzzzz.........


Say braaaaaaaaaaaa....